Psikologi :
PERKEMABNGAN
INDIVIDU
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
FATIMAH
AHMAD RAMBE
RIA
YUSUFINA SARI
SAMSUL
BAHRI
JUR/SEM
: PAI-1/II
DOSEN
PENGAMPU : ZULFADLI LINGGA, S.Sos.I, M.Psi
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUMATERA
UTARA
MEDAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perkembangan individu merupakan
suatu proses perubahan terus menerus sepanjang hidup individu yang
bersangkutan. Perkembangan ini merupakan perpaduan antara tenaga asli dari
dalam diri individu itu dan tenaga dari luar (lingkungan). Dari kedua tenaga
yang disebutkan tadi terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi pada individu,
kedua tenaga tersebut dapat menjadikan individu itu berkembang dengan lancar
tanpa gangguan yang disebut dengan perkembangan positif, atau berkembang dengan
penuh gangguan dan disebut dengan perkembangan negatif.
Pada diri manusia baik anak-anak
maupun orang dewasa terdapat gejala-gejala kejiwaan hal ini tentu saja erat
kaitannya dengan psikologi. Dalam gejala kejiwaan terdapat sensasi dan persepsi,
yang pada keduanya terdapat perbedaan. Setiap anak mempunyai kelebihan atau
kekuatan-kekuatan tertentu dan juga tentu saja kekurangan atau kelemahan. Hal
ini tentu perlu digali agar perwujudan diri dan semua bakat dan kemampuan pada
anak dapat dikembangkan. Orang tua dan guru dapat membantu anak dalam memenuhi
kebutuhannya akan perwujudan diri. Pengembangan pribadi anak akan dapat
diperoleh melalui proses belajar di mana proses belajar ini akan dapat
meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk memperoleh hal-hal baru yang dapat
memperbaiki dan meningkatkan kontradiksi-kontradiksi dalam hidup.
Dengan demikian perkembangan adalah
hasil dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan individu yang
bersangkutan selama hidupnya. Kedua hal tersebut tergantung dari bagaimana
individu itu menanggapi dan dipengaruhi pula oleh bagaimana lingkungan
menyajikannya.
Dengan melihat latar belakang di
atas, Kami (penulis) mencoba
memaparkan permasalahan tentang perkembangan individu dalam makalah kami ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi Perkembangan Individu?
2. Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan?
3. Apa saja Prinsip-Prinsip Perkembangan Individu?
4. Apa Tugas-Tugas Perkembangan?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Perkembangan Individu
2. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Perkembangan Individu
4. Untuk Mengetahui Tugas-Tugas Perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Perkembangan Individu
Perkembangan berarti serangkaian
perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman. Perubahan ini bersifat kualitas mengenani suatu proses integrasi
dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
Ada 4 arti perkembangan :
1.
perubahan
yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, mulai lahir sampai mati
2.
Pertumbuhan
3.
Perubahan dalam
bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian
fungsional
4.
kedewasaan
atau kemunculan pola-pola dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Dalam pengertian tersebut, kata
kunci yang menjadi bahasan utama adalah perubahan. Perubahan dalam diri manusia
terdiri atas perubahan kualitatif akibat dari perubahan psikis , dan perubahan
kuantitatif akibat dari perubahan fisik. Perubahan kualitatif sering disebut
dengan “perkembangan”, seperti perubahan dari tidak mengetahui menjadi
mengetahui, dari kanak-kanak menjadi dewasa dan seterusnya.
Perkembangan tidak terbatas pada
pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan didalamnya juga
terkandung serangkaian perubahan yang terus menerus dan bersifat tetap dari
fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap
kematangan melalui, pertumbuhan, pematangan dan belajar.
Perkembangan menghasilkan
bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap
aktivitas yang sedarhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan ini bergerak
secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui satu tahap ke tahap berikutnya
yang kian hari kian bertambah maju.
Ini menunjukkan bahwa sejak masa
konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis, melainkan
senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan
berkesinambungan. Selama masa kanak-kanak sampai menginjak remaja misalnya, ia
mengalami perkembangan dalam struktur fisik dan mental, jasmani dan rohani
sebagai ciri-ciri dalam memasuki jenjang kedewasaan. Demikian seterusnya,
perubahan-perubahan individu itu berlangsung terus tanpa henti.
B.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan
Setiap individu dilahirkan ke dunia
dengan membawa heriditas tertentu yang diperoleh melalui pewarisan dari pihak
orang tua.faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu:
1.
Heriditas(Pembawaan/Keturunan)
Heriditas merupakan aspek individu
yang bersifat bawaan dan memiliki komponen untuk berkembang.
2.
Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor penting
disamping heriditas karena menentukan individu linkungan yang berperan penting
dalam perkembangan individu karena kasih sayang dan pendidikan tentang
nilai-nilai kehidupan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan
individu yang baik.
C.
Prinsip-Prinsip
Perkembangan Individu
Ada 10 fakta dasar mengenai
perkembangan yang biasanya disebut "prinsip-prinsip perkembangan", yaitu:
1.
Prinsip
pertama perkembangan adalah bahwa perkembangan menyangkut perubahan, tujuan
perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.
2.
Prinsip
kedua perkembangan adalah bahwa perkembangan awal lebih penting daripada
perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses
belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi
dan sosial anak, ia dapat diubah sebelum menjadi pola kebiasaan.
3.
Prinsip
ketiga perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan tmbul dari
interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas bagi
perkembangan.
4.
Prinsip
keempat perkembangan adalah bahwa pola perkembangan dapat diramalkan, walaupun
pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat atau dipercepat oleh kondisi
lingkungan di masa pralahir dan pascalahir.
5.
Prinsip
kelima perkembangan adalah bahwa pola perkembangan mempunyai karakteristik
tertentu yang dapat diramalkan. Yang terpenting diantaranya ialah adanya
persamaan pola perkembangan bagi semua anak; perkembangan berlangsung dari
tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara
berkesinambungan, berbagai bidang berkembangan dengan kecepatan yang berbeda;
dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6.
Prinsip
keenam perkembangan adalah bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan.
Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis.
7.
Prinsip
ketujuh perkembangan adalah bahwa terdapat periode dalam pola perkembangan yang
disebut periode pralahir, masa neonatus, masa bayi, masa kanak-kanak awal,
akhir masa kanak-kanak dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat
saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan; serta pola perilaku yang normal
dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku
"bermasalah".
8.
Prinsip
kedelapan perkembangan adalah adanya harapan sosial untuk setiap periode
perkembangan. Harapan sosial ini berbentuk tugas perkembangan yang memungkinkan
para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasai
berbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9.
Prinsip
kesembilan perkembangan adalah bahwa setiap bidang perkembangan mengandung
kemungkinan bahaya - baik fisik maupun psikologis - yang dapat mengubah pola
perkembangan.
10. Prinsip kesepuluh perkembangan adalah bahwa
kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode dalam pola perkembangan. Tahun
pertama kehidupan biasanya yang paling bahagia dan masa puber biasanya yang
paling tidak bahagia.
Prinsip
dasar dalam perkembangan manusia, yaitu :
1.
Perkembangan
sebagai fungsi interaksi antara organisme dengan lingkungan. Bahwa pembawaan
menyediakan potensi-potensi yang berinteraksi dengan lingkungan yang dinamis.
2.
Perkembangan
berlangsung lebih cepat pada tahun-tahun permulaan. Perkembangan yang paling
cepat terjadi pada tahun-tahun permulaan, tetapi perlu disadari bahwa
perkembangan itu berlangsung seumur hidup. Sekalipun mungkin pola-pola
kepribadian terbentuk pada usia sebelum sekolah, manifestasi sifat-sifat
kepribadian mengalami perubahan selama manusia hidup.
3.
Kematangan
berpengaruh terhadap hasil-hasil latihan. Latihan dan pengajaran dapat
berlangsung secara produktif jika pertumbuhan dalam diri individu kelak terjadi
secara memadai, artinya otot, saraf dan otak harus berkembang dulu sampai
tingkatan tertentu.
4.
Pola-pola
tingkang laku berkembang secara berurutan. Perkembangan adalah proses yang
berlangsung secara teratur, selangkah demi selangkah. Setiap ketrampilan, sifat
atau pengetahuan harus mempunya dasar-dasar yang mendahuluinya.
5.
Laju
perkembangan bersifat individual. Setiap individu memiliki laju perkembangan
sendiri-sendiri. Beberapa anak mencapai kematangan lebih awal daripada
anak-anak lainnya.
6.
Perkembangan
itu merupakan diferensiasi dan integrasi. Pertumbuhan fisik pada usia sebelum
lahir merupakan gambaran yang jelas dari diferensiasi. Mula-mula bayi itu hanya
merupakan sebuah sel yang bulat. Kemudian pada usia 9 minggu, tatkala sudah
menjadi embrio, bagian-bagian badan dapat dengan jelas dibeda-bedakan.
Perkembangan ketrampilan, konsep dan pengetahuan adalah contoh-contoh
diferensiasi dan pengkhususan-pengkhususan. Adapun integrasi, yaitu tingkah
laku yang terkoordinasi, harmonis, dan efisien terjadi bersama-sama dengan
diferensiasi. Gambaran yang jelas dari integrasi antara lain tampak dalam
berbicara. Seorang anak kecil mula-mula mengalami kesulitan untuk mengucapkan
suatu kata. Ia membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya keluar, dan
kemudian ia mengucapkan suatu kata yang mungkin dapat kita pahami. Selanjutnya
integrasi terjadi, dan ia menjadi seorang pembicara yang fasih tatkala ia
mengucapakan kata-kata dibarengi dengan gerakan-gerakan tangan, ekspresi muka
dan sebagainya.
7.
Perkembangan
merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process). Manusia
secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman
atau beajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus menerus
sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.
8.
Semua aspek
perkembangan saling mempengaruhi. Setiap aspek perkembangan individu (fisik,
motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional) satu dengan lainnya saling
mempengaruhi.
9.
Perkembangan
itu mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahapan perkembangan merupakan
hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya.
10.
Perkembangan
terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan mental mencapai
kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada
yang lambat)
11.
Setiap fase
perkembangan mempunyai ciri khas. Dalam fase perkembangan selalu ada ciri-ciri
tersendiri yang berlainan dengan fase yang lain
12.
Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan. Prinsip-prinsip
ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang
individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi, kanak-kanak, anak,
remaja, dewasa, dan masa tua.
D. Tugas-Tugas Perkembangan
Dalam rentang kehidupannya, manusia
melewati tahap-tahap perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas
perkembangan yang harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian besar dari kita
ingin berusaha menguasai dan menyelesaikannya pada waktu yang tepat . Beberapa
orang dapat berhasil, sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau
terlalu cepat dari tahap yang seharusnya.
Munculnya tugas-tugas perkembangan
bersumber pada faktor-faktor berikut:
1. Kematangan fisik
2. Tuntutan masyarakat secara cultural
3. Tuntutan dan dorongan dari individu itu sendiri
4. Tuntutan norma agama
Tugas-tugas perkembangan bagi setiap
fase perkembangan dalam rentang kehidupan individu dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Tugas
Perkembangan usia bayi dan kanak-kanak (0-6 tahun)
1. Belajar
berjalan
2. Belajar
memakan makanan padat
3. Belajar
berbicara
4. Belajar
buang air kecil dan buang air besar (toilet training)
5. Belajar
mengenal perbedaan jenis kelamin
6. Mencapai
kestabilan jasmani fisiologis
7. Belajar
memahami konsep-konsep sederhana tentang kehidupan sosial dan alam.
8. Belajar
melakukan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang lain
9. Belajar
mengenal konsep baik dan buruk
10. Mengenal
konsep, norma atau ajaran agama secara sederhana
b. Tugas Perkembangan
usia Sekolah Dasar (7-12 tahun)
1.
Belajar
memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
2.
Belajar
membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan diri)
3.
Belajar
bergaul dengan teman sebayanya
4.
Belajar
memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
5.
Belajar
ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
6.
Belajar
mengembangkan konsep (agama, ilmu pengetahuan, adat istiadat) sehari-hari.
7.
Belajar
mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah, baik-buruk)
8.
Belajar
memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap mandiri)
9.
Belajar
mengembangkan sikap positif kehidupan sosial.
10. Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari.
c. Tugas Perkembangan usia remaja (13-19 tahun)
1.
Menerima
fisiknya sendiri dan keragaman
kualitasnya.
2.
Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas
3.
Mengembangkan
keterampilan komunikasi interpersonal
4.
Mampu
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain secara wajar
5.
Menemukan
manusi model yang dijadikan pusat identifikasinya.
6.
Menerima
dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
7.
Memperoleh
self-control (kemampuan mengendalikan sendiri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip
dan falsafah hidup.
8.
Mampu
meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap dan perilaku) yang
kekanak-kanakan
9.
Bertingkah
laku yang bertanggung jawab secara sosial
10. Mengembangkan keterampilan intelektual dan
konsep-konsep yang diperlukan bagi warga Negara.
11. Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan)
12. Memiliki sikap positif terhadap pernikahan dan hidup
berkeluarga.
13. Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
d. Tugas Perkembangan usia dewasa awal (20-40 tahun)
1.
Mengembangkan sikap, wawasan dan pengalaman nilai-nilai (ajaran) agama.
2. Memperoleh atau mulai memasuki pekerjaan
2. Memperoleh atau mulai memasuki pekerjaan
3. Memilih
pasangan
4. Mulai
memasuki pernikahan dan hidup berkeluarga
5. Mengasuh,
merawat dan mendidik anak.
6.
Memperoleh hidup rumah tangga
7.
Memperoleh kemampuan dan kematangan karir
8. Mengambil
tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
9. Mencari
kelompok sosial yang menyenangkan.
d. Tugas Perkembangan usia dewasa madya (40-60 tahun)
1.
Memantapkan
pemahaman dan pengalaman nilai-nilai agama
2.
Mencapai
tanggung jawab sosial sebagai warga Negara
3.
Membantu
anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan bahagia.
4.
Menerima dan
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek fisik
(penurunan kemampuan dan fungsi)
5.
Memantapkan
keharmonisan hidup berkeluarga
6.
Mencapai dan
menpertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
7.
Memantapkan
peran-perannya sebagai orang dewasa, baik di lingkungan kerja maupun
masyarakat.
d. Tugas
Perkembangan usia dewasa akhir (60 tahun - mati)
1.
Lebih
memantapkan diri dalam mengamalkan ajaran agama
2.
Mampu
menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan dan kesehatan fisik
3.
Dapat
menyesuaikan diri dengan masa pensiun (jika pegawai negeri) dan berkurangnya
“income”, penghasilan keluarga.
4.
Dapat menyesuaikan
diri dengan kematian pasangan
5.
Membentuk
hubungan orang lain yang seusianya
6.
Memantapkan
hubungan yang lebih harmonis dengan anggota keluarga (istri, anak, menantu,
cucu dan saudara)
Dengan mengetahui secara garis besar
tugas-tugas perkembangan di atas, kita dapat menyusun program-program
pembelajaran non formal untuk membantu mengasah ketrampilan dan bakat individu
sehingga tugas-tugas perkembangannya dapat dikuasai dan diselesaikan tepat
waktu. Sejak tahap perkembangan masa bayi, individu dapat diberikan pendidikan
non formal sesuai dengan kebutuhannya untuk membantu menguasai tugas-tugas
perkembangan.
Penting juga diketahui bahwa ada
faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk menguasai dan menyelesaikannya.
Faktor-faktor tersebut (Hurlock);
Faktor yang membantu
1.
Tingkat
perkembangan yang normal
2.
Kesempatan-kesempatan
untuk mempelajari tugas-tugas dalam perkembangan dan bimbingan untuk
menguasainya
3.
Motivasi
4.
Kesehatan
yang baik dan tidak ada cacat tubuh
5.
Tingkat
kecerdasan yang tinggi
6.
Kreativitas
Faktor Penghalang
1.
Tingkat
Perkembangan yang mundur
2.
Tidak ada
kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada bimbingan
untuk dapat menguasainya
3.
Tidak ada
motivasi
4.
Kesehatan
yang buruk
5.
Cacat tubuh
6.
Tingkat
kecerdasan yang rendah
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perkembangan tidak terbatas pada
pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan didalamnya juga
terkandung serangkaian perubahan yang terus menerus dan bersifat tetap dari
fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap
kematangan melalui, pertumbuhan, pematangan dan belajar. Dalam setiap fase
kehidupan, individu dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang harus di
dijalaninya, setiap fase mempunyai karakteristik yang berbeda dan saling terkait
antara satu fase dan selanjutnya.
Tugas-tugas perkembangan yang tidak
tertuntaskan akan berdampak pada penyimpangan perilaku individu. Maka dari itu
perlu adanya motivasi dan dukungan dari semua faktor perkembangan, sehingga
tugas-tugas perkembangan dapat dijalankan dengan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Masganti, Siti. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana
Publishing. 2012.
Rineka, Ahmad Abu. Psikologi Umum. Semarang:1991.
Sylwester, Robert. Perkembangan & Cara Kerja Otak Anak-anak.
Jakarta: PT Indeks. 2012.
Http// www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar